Dajjal
"Jemur bantal, guling dan kasur. Setidaknya seminggu sekali gantilah seprei dan sarung bantal-gulingmu." "Agar tak ada Dajjal, Yah?" "Agar Dajjal mengerut dan terbakar jadi abu. Agar abunya terbang di panas siang dan tidak buru-buru bersarang di dalam tanah pekarangan.Tepuk-tepuk bantal dan guling agar bulu-bulu halus Dajjal beterbangan dan tidak bersarang di bantal dan guling sehingga kamu batuk-batuk."
"Apa Dajjal pocong itu, Yah?" "Bukan. Pocong adalah orang mati yang tak ikhlas menerima kematiannya. Ia mempertahankan tubuhnya, percaya bahwa satu saat tubuhnya akan hangat lagi, lalu bisa bangun dan pulih seperti biasa. Ia menekur, berjaga di sisi tubuh yang dikafani dan dikubur dengan berbantal gumpal tanah di rongga lahad.
Dan Dajjal, setelah tiga bulan penguburan, terkadang muncul dari balik bantal tanah untuk menggerayangi hidung dan menyelinap ke rongga dada. Dajjal selalu rindu lubang hidung, atau kuping, karena tidak punya kaki,tangan,badan, kepala dan mata. Ia ingin jadi manusia, segala hewan dan tanaman yang bisa muncul di permukaan tanah tanpa mati dibakar sinar matahari."
***
Dajjal itu monster, jejadian, siluman. Induk dari segala Dajjal berada jauh di dasar Bumi,berupa batang kelam seperti tanaman parasit berujud akar seperti bunga bangkai, yang terpendam lama sebelum memunculkan kuncup bunga dan kemudian mekar jadi bunga raksasa beraroma busuk pemancing serangga.Nun.
Tapi Dajjal tidak memunculkan kuncup bunga. Ia melepas ruas batangnya,seperti cara pembiakan cacing pita, yang terapung dan bersarang di bawah bantal yang lembap berbau. Bertahan sampai dua tahun bila tak dijemur di panas matahari. Diam-diam mengincar isi rongga dada lewat lubang hidung, lubang kuping dan mulut orang tidur, yang tak pernah menjemur bantal, guling, dan kasur.
Mencengkeram dan tumbuh sebagai Dajjal sempurna di paru-paru, lambung, dan jantung. Pada mulanya Dajjal hanya serabut transparan berbulu, yang gampang rontok dan bila terhirup menyebabkan kita batuk-batuk di waktu tidur. Setelah sempurna, ia jadi sulur-sulur hitam dengan kepala yang berupa setangkup cocor bebek yang akan menggerogoti tulang rawan hidung dan kuping, atau menyedot cairan isi mata dan kepala sehingga setiap manusia seperti tidak punya hidung, kuping, mata, dan otak.
Mengendalikan manusia seperti dalang mengendalikan boneka marionette dengan tali atau wayang dengan batang bambu kecil. Mendominasi sehingga tubuh itu hanya alat untuk memuaskan keinginan Dajjal, sampai manusia bersangkutan kurus, kering dan garing seperti ranting, mati dan mayatnya dikuburkan.
Pada tahap ini ia bisa bertahan seratus tahun, sambil setiap lima tahun melepas ruas tubuhnya menjadi serabut-serabut Dajjal,yang bila dalam dua tahun tidak terbakar matahari bisa mencapai rongga dada manusia akan mencapai tahap dewasa dengan mengendalikan dan menyedot daya hidup inang.
Lantas, dikuburkan untuk bisa berkembang biak dengan menerbangkan serabut transparan meniru Dajjal purba yang ada di dasar Bumi. Nun.Tapi apa Dajjal itu? Di abad apa ia mulai tumbuh? Apa kreasi liar yang terbentuk di masa purbani dan gagal disisihkan seleksi alam karena memiliki daya tahan sebanding dengan agresivitas destruktif? Atau ia makhluk vegetatif penyusup dari Planet Nun [jauh] di Tata Surya asing?
***
Dalam cerita wayang, dalam komik Ramayana, Rahwana adalah makhluk raksasa yang lahir dari seorang putri ambisius yang kepingin menguasai ilmu kesempurnaan hidup milik dewa, dengan seorang lelaki petapa yang telah menguasai ilmu ke-sempurnaan dan tergoda kemolekan si putri ketika dia mencoba mengajarkan ilmu itu atas permintaan anak lelakinya yang menaksir si putri.
Mungkin karena mereka mengurung diri dalam kamar, terperangkap pada fakta ketubuhan di ruang tertutup, dan berselingkuh sehingga lahirlah anak-anak yang ada di antara gradasi nafsu dan keutamaan,Rahwana dan Wibisana.Dalam epos Ramayana itu diceritakan Rahwana mencuri Dewi Sinta, istri Betara Rama dengan tipu daya, dan tak mau mengembalikannya ketika diminta secara baikbaik.
Maka pecahlah perang besar, yang ditutup dengan kekalahan Rahwana. Tapi Rahwana tak pernah mati ia memiliki aji Pancasona yang menyebabkan tubuh dihuni nyawa lagi begitu menyentuh tanah setiap kali terbunuh.Karena itu, ia dikejar-kejar panah sakti yang dilepaskan Rama, berusaha [tunggang- langgang] untuk bersembunyi di sembarang tempat.
Gagal dan karenanya ia menyusup ke dalam tanah dan akhirnya terjepit oleh kerak bumi yang saling bergesekan sebagai lempeng landas benua terjepit dan terdorong ke kawah magma gunung kembar. Tidak bisa bergerak karena terjepit, tak mau bergerak karena diincar panah sakti, dan karenanya ia hanya mengorok dan menggelokgok melepas aneka rupa angan-angan, nafsu seperti bocah kampung meniup busa sabun dari mangkuk air sabun.
Tetapi, tentu saja, tanpa tawa dan canda. Dipenuhi oleh kemarahan dan dendam ia meniupkan hipnotis dan sugesti kepada orang-orang hidup yang bebas gentayangan di muka Bumi agar angkara seperti dirinya. Ya! Tapi apa Rahwana itu biang Dajjal?
***
Aku kelas empat SD dan adik baru kelas satu SD. Saat itu hari hujan,lampu mati sehingga TV tak bisa dinyalakan kami yang tak bisa main game. Aku ingat pada cerita Ayah tentang Dajjal yang bersarang di bawah bantal. Teringat akan momen ceritanya di tiga bulan lampau pada saat yang juga malang seperti sekarang ini, yang kemudian disusul dengan desas-desus munculnya setan pocong Bu Bariah, yang meninggal dalam kondisi hamil muda.
Aku membayangkan Dajjal seperti membayangkan pocong, yang berwarna kelam dan bersembunyi di bawah bantal,karenanya hanya seruas jari kelingking.Aku minta Ayah menggambarkannya di kertas dan bukan memperagakannya dengan empat jemari di dua telapak tangan. Lantas Ayah menggambar di buku tulis dan memberinya warna sehingga aku yakin akan keberadaannya.
Karenanya aku bertanya lagi: apa Dajjal itu hewan atau tumbuhan? Apa Dajjal itu jantan atau betina? Apa Dajjal itu virus atau parasit? Ayah tertawa. Ayah bilang, tidak ada Dajjal dan yang ada hanyalah Om Zal. Aku dan adik mengernyit. Om Zal itu adik ayah. Sudah tua tapi kesenangannya bermalasan, teler, dan hampir setiap hari minta duit sama Oma, Opa sudah meninggal, dan marah bila tidak diberi duit.
Karenanya Oma menelepon Ayah, menelepon Tante Maryam dan Om Yusuf. Bila ditelepon begitu,begitu terdengar, Ibu selalu marah dan mencaci maki Om Zal. Ayah bilang, ia terpaksa memberikan sokongan karena ingin menyenangkan Ibu. "Itu bakti saya kepada Mama," katanya. "Tapi itu sama saja dengan membiasakan Zal tergantung padamu. Menggerogoti kita .…" kata Ibu.
Ayah bungkam, Oma masih menelepon dan minta sokongan. Apa mungkin Om Zal itu Dajjal? Aku berpikir: mungkin Dajjal bersarang di bawah bantal Om Zal,lalu masuk ke rongga perut lewat lubang hidung, kuping atau mulut.Bersarang dalam lambung, dan menyerap segala rokok,minuman, pil, dan entah apa saja yang dimakan oleh Om Zal.
Dan pada gilirannya, Om Zal itu sendiri sudah bukan lagi Om Zal, tapi sebuah Dajjal yang memakai tubuh Om Zal setidaknya karena mata dan otaknya kering terhisap. Kalau begitu, ke mana Om Zal yang sejati? Apa yang terusir dari tubuhnya itu nyawa atau ruh? Apa hanya kesadaran dan harga diri yang menyebabkannya jadi orang tak malu hidup bermalasan dan bermanja parasit yang merepotkan orang, seperti yang dibilang Ibu bila tahu Ayah menyokong Om Zul?
Dan karenanya, untuk bebas dari Dajjal, kita tidak boleh bermanja, tidak boleh merepotkan orang lain tak boleh jadi parasit. Punya harga diri dan kemauan untuk hidup mandiri.Dengan senantiasa menjemur bantal,guling,kasur, dan selalu ganti sarung bantal dan guling dan seprei seminggu sekali seperti yang selalu dikatakan ayah. OK! Tetapi kenapa Ayah tidak membebaskan Om Zal dari dominasi Dajjal?
Apa di dunia ini memang tak ada obat untuk membebaskan orang yang di- cengkeram dan dikuasai Dajjal? Bila begitu apa Dajjal itu asli jejadian yang tumbuh bersama evolusi planet Bumi atau justru datang dari Planet Nun [jauh] di Tata Surya lain. Serdadu komando alien yang berusaha menguasai Bumi dengan menguasai dan menggerogoti tubuh manusia Bumi?
***
Apa mungkin Dajjal itu sabu-sabu, ekstasi, putaw, rhohipnol, pil koplo, ganja,bir,wiski, vodka, arak, dan segala entah apa lagi yang selalu dikonsumsi oleh Om Zul? Atau …
***
Oleh : Beni Setia
ABOUTME
Hi all. Saya Chandra Ardilla Putra. Terimakasih, telah membaca artikel mengenai Dajjal. Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda. Mohon untuk memberikan 1+ pada Google+, 1 Like pada Facebook, dan 1 Follow pada Twitter. Jika ada pertanyaan atau kritik dan saran silahkan tulis pada kotak komentar yang sudah disediakan.
0 komentar:
Posting Komentar