Catatan Ukhti Fillah
Tabahkanlah Hatimu disaat dirimu Terluka wahai Muslimah ..
Anggaplah ujian ini sebagai ANUGERH TERINDAH dariNya..
kerana Dia ingin sentiasa dekat dengan dirimu..InsyaAllah,Allah sentiasa bersama2 denganmu..
DIA Hendak Menguji Kesetiaan CINTAmu
بِسْــــــ...ــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم
........... Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan ( yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu akan dikembalikan. (QS. Al Anbiya, 21: 35).
Suatu hari mungkin engkau pernah bertanya, “kenapa cobaan yang diberikan kepadaku terasa begitu berat ya Allah? Sungguh tak sanggup aku menanggungnya”.
Sesungguhnya hakikat dari kehidupan ini adalah menjalani ujian dan cobaan Allah.
Dimana Allah hendak menguji hambaNya, siapa yang lebih baik amalnya.
Seseorang yang mengaku beriman kepada TuhanNya tentu tidak akan merasa berat menjalani cobaan hidup ini, karena ia mengerti Allah tidak akan mencoba hambaNya diluar batas kesanggupan.
Semakin besar rasa iman dan kecintaan kita pada Allah, maka semakin besar pula cobaan dan ujian yang diberikanNya.
Orang-orang yang sangat dicintai Allah adalah orang-orang yang amat sangat banyak dicoba dan paling sering menderita.
Siapakah gerangan hamba-hamba yang beruntung tersebut?
Suatu ketika seseorang bertanya pada Rasulullah s.a.w., “ siapakah yang paling banyak menerima cobaan wahai Rasul Allah?” Beliau menjawab, “Para Nabi, kemudian yang lebih kecil tanggung jawabnya”.
Kalau demikian adanya, cobaan yang kita sangka berat selama ini hanyalah percikan api dari nyalanya yang tinggi membakar. Amat sangat kecil dan tiada ada arti sama sekali dibanding cobaan dan ujian yang diberikan Allah kepada NabiNya.
Dan sungguh cobaan kita tidaklah sebanding dengan cobaan orang-orang terdahulu sebelum kita.
Mereka ditimpa oleh mala petaka dan kesengsaraan serta digoncangkan dengan bermacam-macam ujian keimanan.
Seseorang diuji sesuai dengan kadar agamanya (rasa iman dan cinta pada Allah SWT.).
Jika lemah agamanya , ia diuji ringan.
Jika kuat agamanya, ia diuji berat.
Sesungguhnya Allah mendatangkan cobaan bagi orang mukmin, tiada maksud cobaanNya itu melainkan untuk memuliakan hambaNya.
Karena itu wahai akhwatku sayang, berbahagialah, tersenyumlah dan bergembiralah!
Selama engkau masih mendapat ujian dan cobaan dari Allah, itu tanda bahwa Allah amat sangat mencintaimu dan ingin selalu menguji kesetiaan cintamu.
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami , janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (QS. Al Baqarah, 2:286).
Sebagai nasehat juga untuk diriku , yang sering lupa....
بِسْــــــ...ــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم
........... Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan ( yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu akan dikembalikan. (QS. Al Anbiya, 21: 35).
Suatu hari mungkin engkau pernah bertanya, “kenapa cobaan yang diberikan kepadaku terasa begitu berat ya Allah? Sungguh tak sanggup aku menanggungnya”.
Sesungguhnya hakikat dari kehidupan ini adalah menjalani ujian dan cobaan Allah.
Dimana Allah hendak menguji hambaNya, siapa yang lebih baik amalnya.
Seseorang yang mengaku beriman kepada TuhanNya tentu tidak akan merasa berat menjalani cobaan hidup ini, karena ia mengerti Allah tidak akan mencoba hambaNya diluar batas kesanggupan.
Semakin besar rasa iman dan kecintaan kita pada Allah, maka semakin besar pula cobaan dan ujian yang diberikanNya.
Orang-orang yang sangat dicintai Allah adalah orang-orang yang amat sangat banyak dicoba dan paling sering menderita.
Siapakah gerangan hamba-hamba yang beruntung tersebut?
Suatu ketika seseorang bertanya pada Rasulullah s.a.w., “ siapakah yang paling banyak menerima cobaan wahai Rasul Allah?” Beliau menjawab, “Para Nabi, kemudian yang lebih kecil tanggung jawabnya”.
Kalau demikian adanya, cobaan yang kita sangka berat selama ini hanyalah percikan api dari nyalanya yang tinggi membakar. Amat sangat kecil dan tiada ada arti sama sekali dibanding cobaan dan ujian yang diberikan Allah kepada NabiNya.
Dan sungguh cobaan kita tidaklah sebanding dengan cobaan orang-orang terdahulu sebelum kita.
Mereka ditimpa oleh mala petaka dan kesengsaraan serta digoncangkan dengan bermacam-macam ujian keimanan.
Seseorang diuji sesuai dengan kadar agamanya (rasa iman dan cinta pada Allah SWT.).
Jika lemah agamanya , ia diuji ringan.
Jika kuat agamanya, ia diuji berat.
Sesungguhnya Allah mendatangkan cobaan bagi orang mukmin, tiada maksud cobaanNya itu melainkan untuk memuliakan hambaNya.
Karena itu wahai akhwatku sayang, berbahagialah, tersenyumlah dan bergembiralah!
Selama engkau masih mendapat ujian dan cobaan dari Allah, itu tanda bahwa Allah amat sangat mencintaimu dan ingin selalu menguji kesetiaan cintamu.
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami , janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (QS. Al Baqarah, 2:286).
Sebagai nasehat juga untuk diriku , yang sering lupa....
ABOUTME
Hi all. Saya Chandra Ardilla Putra. Terimakasih, telah membaca artikel mengenai Tabahkanlah Hatimu disaat dirimu Terluka wahai Muslimah ... Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda. Mohon untuk memberikan 1+ pada Google+, 1 Like pada Facebook, dan 1 Follow pada Twitter. Jika ada pertanyaan atau kritik dan saran silahkan tulis pada kotak komentar yang sudah disediakan.
0 komentar:
Posting Komentar