Ruang tunggu klinik itu masih penuh
pengunjung.
Aku duduk di salah satu sudut bersebelahan dengan seorang wanita seusiaku.
Rasa letih yang amat sangat dan linunya persendian ditingkah pula oleh pening di kepala yang semakin terasa berat.
Wangi parfum dari wanita muda di sebelahku menghentak-hentak rasa mual dalam perut ini. Syukurlah namaku segera dipanggil oleh seorang perawat yang manis.
Segera aku masuk ke ruang kerja dokter. Seraut wajah tegar menyambutku dengan senyum tipis. Aku pun duduk di kursi seberang meja berhadapan dengannya.
" Nyonya A ?" tanyanya. Aku mengiyakan. " Saya sudah lihat hasil laboratoriumnya , nyonya positif." Lanjutnya pula." Bagaimana dok ?" tanyaku berharap ketegasan. " Anda hamil." Disebutkannya usia kandunganku yang rupanya sedang dalam masa emesis.Oh alangkah sulitnya kuungkapkan perasaan hatiku ketika itu. Bertahun-tahun aku menantikannya.
Aku duduk di salah satu sudut bersebelahan dengan seorang wanita seusiaku.
Rasa letih yang amat sangat dan linunya persendian ditingkah pula oleh pening di kepala yang semakin terasa berat.
Wangi parfum dari wanita muda di sebelahku menghentak-hentak rasa mual dalam perut ini. Syukurlah namaku segera dipanggil oleh seorang perawat yang manis.
Segera aku masuk ke ruang kerja dokter. Seraut wajah tegar menyambutku dengan senyum tipis. Aku pun duduk di kursi seberang meja berhadapan dengannya.
" Nyonya A ?" tanyanya. Aku mengiyakan. " Saya sudah lihat hasil laboratoriumnya , nyonya positif." Lanjutnya pula." Bagaimana dok ?" tanyaku berharap ketegasan. " Anda hamil." Disebutkannya usia kandunganku yang rupanya sedang dalam masa emesis.Oh alangkah sulitnya kuungkapkan perasaan hatiku ketika itu. Bertahun-tahun aku menantikannya.
Tuhanku, hanya sebaris kalimat syukur meluncur
dari bibirku yang bergetar menahan haru. Dengan cermatnya sang dokter memeriksaku.
Sedemikian telitinya hingga aku merasa begitu lama waktu merayap. Akhirnya
dokter yang cekatan itu mengatakan bahwa keadaanku normal-normal saja. Begitu
pula janin yang kukandung. Diberinya aku resep vitamin dan pelancar
metabolisme. Aku pulang dengan rasa bahagia yang tak terkata. Hilang rasa
letihku. Hilang segala rasa sakit dalam tubuhku terhapus oleh rasa bahagia
menyadari hadirnya buah hati dalam rahimku.
Setiba di rumah, kutumpahkan rasa bahagiaku
dalam sujud syukur di hadapan Yang Maha Tinggi.
Sungguh karunia-Nya tak pernah putus-putusnya menyirami hidupku Ilahi, kalau bukan karena Engkau tak mungkin kukenal shalat, tak mungkin kukenal hidayah dan ni’matnya beribadah kepada Engkau.
Segala puji hanyalah bagi-Mu.Suamiku,Kunantikan engkau pulang dengan hati girang. Ingin kukabarkan segera berita gembira ini. Kutahu telah sekian lama kau nantikan berita ini terucap dari bibirku. Aku pun hampir tak sabar menanti.Namun hingga senja hari lewat kau belum juga kembali.
Sungguh karunia-Nya tak pernah putus-putusnya menyirami hidupku Ilahi, kalau bukan karena Engkau tak mungkin kukenal shalat, tak mungkin kukenal hidayah dan ni’matnya beribadah kepada Engkau.
Segala puji hanyalah bagi-Mu.Suamiku,Kunantikan engkau pulang dengan hati girang. Ingin kukabarkan segera berita gembira ini. Kutahu telah sekian lama kau nantikan berita ini terucap dari bibirku. Aku pun hampir tak sabar menanti.Namun hingga senja hari lewat kau belum juga kembali.
Hidangan yang telah kusiapkan mulai menjadi
dingin. Kuhibur hatiku barangkali engkau sedang menghadapi banyak pekerjaan.
Kusibukkan pikiranku dengan tadarus Qur’an dan wirid ma’thurat. Semoga engkau
tetap dalam lindungan Allah.Menjelang Isha barulah engkau pulang. Dalam
kepenatan kutangkap kilatan cahaya dari sepasang matamu yang teduh.
Bersinar kemilau namun sulit untuk kutafsirkan. Lalu dengan lembut engkau minta maaf karena terlambat pulang. Ada urusan penting rupanya hingga engkau tertahan sekian lama.
Buatku sendiri, melihat dirimu saja sudah cukup menenteramkan perasaanku, menghapus penantian yang terasa amat panjang. Hanya saja melihat engkau letih begitu, kuurungkan niatku untuk menyampaikan berita itu. Biarlah kutunggu hingga hilang penatmu, kunanti hingga engkau segar kembali …
Bersinar kemilau namun sulit untuk kutafsirkan. Lalu dengan lembut engkau minta maaf karena terlambat pulang. Ada urusan penting rupanya hingga engkau tertahan sekian lama.
Buatku sendiri, melihat dirimu saja sudah cukup menenteramkan perasaanku, menghapus penantian yang terasa amat panjang. Hanya saja melihat engkau letih begitu, kuurungkan niatku untuk menyampaikan berita itu. Biarlah kutunggu hingga hilang penatmu, kunanti hingga engkau segar kembali …
Usai shalat ‘isha berjamaah, engkau mengajakku
berbicara. Ketika itu fahamlah aku kilat bahagia apa yang bersinar di matamu
saat kau pulang tadi. Ini adalah momen yang sangat penting dalam hidupku.
Dapat kurasakan kebahagiaanmu dan akupun bahagia pula karenanya. Namun, tiba-tiba serasa ada yang menghentak dalam dadaku. Sesungguhnya apa yang kau katakan adalah ikrar dan cita-cita kita sejak lama. Tetapi saat ini aku merasakannya sebagai sesuatu yang teramat berat.
Aku memerlukan segunung ketabahan dan kekuatan iman !Perasaan manusiawiku kepadamu sungguh tak dapat kugambarkan bagaimana. Meski begitu aku menyadari kecintaan kepada Allah harus kutempatkan di atas segalanya. Apa yang ada padaku saat ini bukanlah milikku.
Dapat kurasakan kebahagiaanmu dan akupun bahagia pula karenanya. Namun, tiba-tiba serasa ada yang menghentak dalam dadaku. Sesungguhnya apa yang kau katakan adalah ikrar dan cita-cita kita sejak lama. Tetapi saat ini aku merasakannya sebagai sesuatu yang teramat berat.
Aku memerlukan segunung ketabahan dan kekuatan iman !Perasaan manusiawiku kepadamu sungguh tak dapat kugambarkan bagaimana. Meski begitu aku menyadari kecintaan kepada Allah harus kutempatkan di atas segalanya. Apa yang ada padaku saat ini bukanlah milikku.
Karunia Allah sajalah yang membuatkku dapat
merasakan ni’matnya iman dan islam di sisimu. Dan kini, mestikah kutahan-tahan
apa yang bukan milikku ketika Sang Pemilik memintanya ?Tetapi, haruskan
kulepaskan kebahagiaan yang baru saja kurasakan ? Haruskah ???Suara gemuruh
bertalu-talu seperti hendak memecahkan dadaku. Bertarung antara suara hati
nuraniku melawan emosi dan nafsu. Antara keikhlasan dalam cinta kepada-Nya dan
cinta manusiawiku kepada suami dan anakku yang belum lagi terlahir.Ilahi,
mestikah aku kehilangan saat-saat bahagia yang tengah kugenggam dengan
merelakan suamiku pergi yang entah kapan akan kembali atau bahkan tidak akan
pernah kembali lagi ...?
Dan anakku, ia akan menjadi yatim sebelum sempat memandang wajah ayahnya.Lalu, bagaimanakah akan kuhadapi hidup ini tanpa dirinya lagi, tanpa bimbingan dan perlindungannya ?Sanggupkah aku ???Di puncak pergulatan batin, saat itulah gelegar dahsyat menghentikan bisikan iblis dalam batinku bagai suara guntur mengatasi gemuruh hujan………..
Dan anakku, ia akan menjadi yatim sebelum sempat memandang wajah ayahnya.Lalu, bagaimanakah akan kuhadapi hidup ini tanpa dirinya lagi, tanpa bimbingan dan perlindungannya ?Sanggupkah aku ???Di puncak pergulatan batin, saat itulah gelegar dahsyat menghentikan bisikan iblis dalam batinku bagai suara guntur mengatasi gemuruh hujan………..
" Dan di antara manusia ada orang yang
mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah, dan Allah Maha Penyantun
kepada hamba-hamba-Nya……"" Katakanlah : jika bapak-bapakmu,
anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah
tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya
dan jihad di jalan-Nya maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasiq…
"Bagai canon menghancurkan dinding
konstantinopel, rontoklah bayang-bayang ego-ku. Batu karang di lautan jiwa ini
luruh berkeping-keping.
Aku tersadar dalam pemahaman yang segar tentang hakikat cinta.
Ya Allah, wahai Kekasih, asal Engkau tidak tinggalkan aku dalam lautan cinta ini, asal Engkau tidak murka padaku, aku tidak peduli !Hanya keselamatan dari-Mu lebih melapangkan hati hamba-Mu ini.
Aku berlindung dengan nur wajah-Mu yang menerangi kegelapan dan menjamin kebaikan di dunia dan akhirat dari amarah-Mu yang akan menimpa diriku dan murka-Mu yang akan membinasakanku.
Aku tersadar dalam pemahaman yang segar tentang hakikat cinta.
Ya Allah, wahai Kekasih, asal Engkau tidak tinggalkan aku dalam lautan cinta ini, asal Engkau tidak murka padaku, aku tidak peduli !Hanya keselamatan dari-Mu lebih melapangkan hati hamba-Mu ini.
Aku berlindung dengan nur wajah-Mu yang menerangi kegelapan dan menjamin kebaikan di dunia dan akhirat dari amarah-Mu yang akan menimpa diriku dan murka-Mu yang akan membinasakanku.
Kumohon ridha-Mu sampai kuperolehnya.Tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan-Mu juga …….Ada rasa lapang di dada. Kubiarkan
hawa kepasrahan mengisi paru-paru. Duka kali ini terasa begitu manis. Ada rasa
sesak yang terangkat ketika malaikat membukakan pintu langit.
Saat kau bertanya bagaimana pendapatku; dengan mantap kukatakan padamu :" Bukankah sejak kita menikah telah kita ikrarkan bahwa perkawinan ini adalah bagian dari perjuangan ? Telah kita tetapkan syahid di atas keingininan yang lainnya, ingatkah kau ?Kini, apakah aku akan menghalangimu untuk menggapai cita-cita kita itu ?
Saat kau bertanya bagaimana pendapatku; dengan mantap kukatakan padamu :" Bukankah sejak kita menikah telah kita ikrarkan bahwa perkawinan ini adalah bagian dari perjuangan ? Telah kita tetapkan syahid di atas keingininan yang lainnya, ingatkah kau ?Kini, apakah aku akan menghalangimu untuk menggapai cita-cita kita itu ?
Tidak, bang Jundi. Karunia Allah yang
diberikan kepada kita dalam Iman dan Islam jauh lebih besar ketimbang
pengorbanan yang harus kita lakukan saat ini. Benar, kasihku padamu tak
terhingga besarnya. Namun itu semua karena cinta kepada Allah jua.
Berangkatlah, bang. Insha Allah saya akan tabah. Hanya saja tolong doakan agar
saya teguh hati meniti perjalanan hidup ini hingga Allah mempertemukan kita kembali
di akhirat kelak….
"Usai berkata begitu kumintakan maafmu
kalau-kalau selama kita bersama terdapat sikapku yang kurang kau sukai. Engkau
hadiahi aku dengan senyum penuh makna. Takjub aku akan akhlakmu. Engkau begitu
memuliakanku selama ini padahal aku bukanlah orang yang pantas menerima
kehormatan seperti itu.
Pedih hati ini mengingat cacat-celaku, namun terobat perasaanku ketika engkau katakan bahwa engkau sangat berharap doa dariku.Malam merayap perlahan. Rembulan tersenyum lembut ketika kusibak tirai jendela kamar. Aku masih terjaga ketika engkau telah terlelap dalam letihmu setelah seharian bekerja.
Pedih hati ini mengingat cacat-celaku, namun terobat perasaanku ketika engkau katakan bahwa engkau sangat berharap doa dariku.Malam merayap perlahan. Rembulan tersenyum lembut ketika kusibak tirai jendela kamar. Aku masih terjaga ketika engkau telah terlelap dalam letihmu setelah seharian bekerja.
Dalam hening kutatap wajahmu, kukirim sebait
doa yang tumpas di kesunyian.Suamiku, sungguh kasih sayang Allah yang tak
terhingga ketika mempertemukanmu kepadaku sebagai suami yang begitu bersih
buatku. Ketika itu aku tengah tersaruk-saruk meninggalkan masa-masa kebodohan.
Tanganku menggapai-gapai mencari pokok tempat bergantung. Ketika itulah atas
takdir Allah tangan kokohmu menyambutku, membimbingku dari alam ketidakpastian
ke dalam cahaya Islam yang cemerlang. Kaubawa aku dalam hidup penuh makna di
bawah bimbingan rabbanimu.
Kauluruskan cara berfikir, berasa dan bertindakku selaras dien yang hanif ini.Lalu kau arahkan aku agar dapat berjalan sendiri.Hidup bersamamu bukannya dalam taburan madu. Aku sering kau tinggalkan ketika tugas mewajibkanmu untuk pergi. Namun itulah cara terbaik bagiku. Dengan begitu sandaranku kepada Allah menjadi lebih kokoh. Dan kini kau akan meninggalkanku untuk cita-cita tertinggimu. Firasatku mengatakan kau tak akan kembali ….
Kauluruskan cara berfikir, berasa dan bertindakku selaras dien yang hanif ini.Lalu kau arahkan aku agar dapat berjalan sendiri.Hidup bersamamu bukannya dalam taburan madu. Aku sering kau tinggalkan ketika tugas mewajibkanmu untuk pergi. Namun itulah cara terbaik bagiku. Dengan begitu sandaranku kepada Allah menjadi lebih kokoh. Dan kini kau akan meninggalkanku untuk cita-cita tertinggimu. Firasatku mengatakan kau tak akan kembali ….
Sesaat aku teringat anak kita. Ah anak kita.
Aku belum sempat lagi mengabarkannya kepadamu. Semoga ia mewarisi sifat baikmu.
Apakah yang harus kuperbuat kini ?Dalam doa yang kudus kumohon pertolongan dari-Nya.
Kuhapus air mata yang menetes agar tak sempat terlihat olehmu.
Namun, ikatan batin kita demikian kuatnya,
melampaui dimensi ruang dan waktu, mengatasi mimpi indah yang mengabarkan suara
hati dari lubuk jantung yang paling dalam.Tiba-tiba saja engkau terjaga dari
lelapmu. " Adakah yang ingin dinda katakan ?" suaramu lirih seperti
desir angin menyibak padang ilalang.Mestikah kukatakan kepadamu tentang si
kecil yang denyut kehidupannya mulai berlagu dalam rahimku ?Wahai suamiku,
bukan aku ragu akan keteguhanmu bila mendengar kabar ini sebab aku percaya
engkau seorang yang istiqamah.
Hanya saja aku ingin menutup serapat mungkin pintu fitnah yang dapat kutimbulkan terhadapmu dariku dan anak kita …..
Hanya saja aku ingin menutup serapat mungkin pintu fitnah yang dapat kutimbulkan terhadapmu dariku dan anak kita …..
Tetapi dapatkah kusembunyikan hal ini darimu ?
Apakah keterjagaanmu merupakan isyarat dari Allah? Dan bukankah inipun
merupakan satu bentuk ujian dari-Nya ?Kudekati dirimu. " Bang Jundi."
Panggilku. " Janganlah apa yang akan saya sampaikan ini menjadikan
penghalang dari langkah yang telah abang putuskan."Engkau tersenyum tanpa
mengurangi perhatianmu akan kata-kataku." Insha Allah sepeninggal abang
nanti saya tidak akan merasa sendirian….sebab senantiasa ada Allah dan… ada
jundi kecil yang akan saya jaga sebaik-baiknya …" kataku. Hening sesaat.
Sejenak kulihat kau tertegun. Aku mengerti perasaanmu. Bukankah sudah lama kau nantikan hadirnya buah cinta kita ?" Abang,…" sambungku ," bukannya saya sangsi akan keteguhan hati abang, tapi karena saya tidak ingin isteri dan anakmu ini menjadi fitnah bagi tekad suci kita. Abang tak boleh surut melangkah. Jangan abang risau karena masih ada saya yang akan membesarkan anak kita …dan ada Allah yang akan melindungi kami selalu….." Aku berusaha untuk tetap tegar.
Sejenak kulihat kau tertegun. Aku mengerti perasaanmu. Bukankah sudah lama kau nantikan hadirnya buah cinta kita ?" Abang,…" sambungku ," bukannya saya sangsi akan keteguhan hati abang, tapi karena saya tidak ingin isteri dan anakmu ini menjadi fitnah bagi tekad suci kita. Abang tak boleh surut melangkah. Jangan abang risau karena masih ada saya yang akan membesarkan anak kita …dan ada Allah yang akan melindungi kami selalu….." Aku berusaha untuk tetap tegar.
Kusingkirkan jauh-jauh perasaan
iba-kewanitaanku yang kutahu menjadi titik lemahku.Kau rengkuh aku penuh kasih
sayang. " Dinda," ujarmu, " engkau adalah sebaik-baik ni’mat
yang Allah anugerahkan pada ku….."Ah suaramu itu begitu sejuk seperti
percik air surga. Ada rasa damai di hati.Ada rasa hangat menyelinap di
relung-relung jiwa …..Tengah malam belum lagi lewat ketika kita berdua
sama-sama bersujud menghadapkan wajah dan hati kita kepada Allah. Semburat nur
Ilahi serasa meliputi kita berdua.Suamiku, tidak lama setelah itu engkau
benar-benar berangkat….
menuju bumi jihad.Ambon manise hingga kini masih menangis. Bumi Aceh sudah lama merintih. Belum lagi lagu lama di Palestina, Bosnia, Kosovo, Moro, Azerbaijan, Chechnya dan belahan bumi lainnya yang menjerit ditikam pisau kezaliman.Berangkatlah, kekasih. Jangan biarkan serdadu thaghut itu merobek jantung orang-orang yang lemah dan anak-anak yang tak berdosa. Bila teringat anak kita, ingat-ingatlah bahwa di sana lebih banyak lagi anak-anak yang terpaksa lahir sebelum waktunya. Dahsyatnya perang membuat mereka harus cepat dilahirkan…….
menuju bumi jihad.Ambon manise hingga kini masih menangis. Bumi Aceh sudah lama merintih. Belum lagi lagu lama di Palestina, Bosnia, Kosovo, Moro, Azerbaijan, Chechnya dan belahan bumi lainnya yang menjerit ditikam pisau kezaliman.Berangkatlah, kekasih. Jangan biarkan serdadu thaghut itu merobek jantung orang-orang yang lemah dan anak-anak yang tak berdosa. Bila teringat anak kita, ingat-ingatlah bahwa di sana lebih banyak lagi anak-anak yang terpaksa lahir sebelum waktunya. Dahsyatnya perang membuat mereka harus cepat dilahirkan…….
Sementara itu usia anak kita makin bertambah
jua. Gelinjang halus bagai semangat yang menyelinap ke seluruh sel
tubuhku.Mulai terasa ia bergerak dan menendang-nendang dengan gagahnya seperti
kau… yang dengan gagahnya menyerbu musuh di medan-medan pertempuran.Allahu
Akbar !Suamiku, rinduku padamu bukanlah keinginan untuk bermesra dan memadu
kasih, tapi …aku rindukan suasana beribadah bersamamu. Ingin shalat di
belakangmu, ingin mencium tanganmu , meminta maaf dan berdiskusi denganmu sebab
setiap kata yang terucap dari bibirmu adalah tarbiyah bagiku dan memberiku
kekuatan ketika aku kau tinggalkan…
Bila rindu datang mengganggu, kubuka kembali
buku-bukumu. Terhibur hati ini. Kurasakan seolah-olah kau hadir di sisiku.
Namun terkadang bisikan yang tak kuingini datang juga. Betapa pintarnya syetan
mencari jalan untuk melemahkanku. Teringat aku akan kata-katamu bahwa cinta
Allah mengatasi segalanya. Akupun bermunajat kepada Allah agar diberi kekuatan
dan ketabahan dan semoga Ia mengampuniku.Bang Jundi, tujuh bulan usia anak kita
dalam rahimku ketika suatu malam aku bermimpi berjumpa denganmu.
Kau nampak sangat elok dan bercahaya. Kulihat rembulan di atasmu, kupandang bergantian antara kau dan rembulan namun kau nampak lebih indah…… bahkan bintang-bintang pun tak dapat menandingi parasmu.
Kau nampak sangat elok dan bercahaya. Kulihat rembulan di atasmu, kupandang bergantian antara kau dan rembulan namun kau nampak lebih indah…… bahkan bintang-bintang pun tak dapat menandingi parasmu.
Aku terjaga. Hilang segala sedih dari hatiku.
Sejuk perasaanku. Aku pun bersujud memohon barakah Allah atasmu.Esok harinya
seisi rumah kita nampak bercahaya kemilau. Benderang luar biasa. Semerbak wangi
membuatku terheran-heran. Wanginya…sulit untuk kukatakan. Belum pernah kucium
wangi seharum ini.Sahabat-sahabatku di jalan Allah yang berta’lim di rumah kita
ribut saling bertanya satu sama lain. Tiada seorangpun di antara kami yang
memakai parfum !Baru kudapat jawabnya ketika Ayah dan seorang sahabatmu
berta’ziah ke rumah. Ya, engkau sudah berada di tempat yang jauh …….Tidak,
kekasih. Tidak patah semangatku dengan kepergianmu. Aku tahu engkau telah
menepati janji.Engkau tidak mati! Engkau tetap hidup!!!!!
" Dan janganlah kamu mengatakan kepada
orang-orang yang gugur di jalan Allah,mati ; bahkan mereka itu hidup, tetapi
kamu tidak menyadarinya …."" Di antara orang-orang mu’min itu ada
para rijal yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah; maka di antara
mereka ada yang gugur ada pula yang menanti-nanti (giliran) dan mereka
sedikitpun tidak mengubah janjinya." Selamat jalan, bang Jundi. Nantikan
aku di sana. Kepergianmu adalah satu kepastian. Kini, ujian dan derita yang
mesti kuhadapi tidak lagi kurasakan sebagai luka namun bagai angin sejuk yang
menyegarkan semangat juangku. Hari-hari berlalu dalam deru semangat yang tak
pernah pupus. Saat kelahiran anak kita kian dekat. Nyeri yang hebat mulai
melilit-lilit dalam perutku.
Aku tak bisa lagi berjalan. Hari itu kubaca surah Yusuf, surah Maryam, surah Luqman dan surah Muhammad berulang-ulang. Kuhadiahkan buat anak kita yang bakal lahir. Tak jadi soal laki-laki atau perempuan. Yang terpenting ia berakhlak mulia dan menjadi anak yang shalih yang bakal menyambung tugas para nabi, menyebarkan syi’ar Islam di muka bumi ini.
Aku tak bisa lagi berjalan. Hari itu kubaca surah Yusuf, surah Maryam, surah Luqman dan surah Muhammad berulang-ulang. Kuhadiahkan buat anak kita yang bakal lahir. Tak jadi soal laki-laki atau perempuan. Yang terpenting ia berakhlak mulia dan menjadi anak yang shalih yang bakal menyambung tugas para nabi, menyebarkan syi’ar Islam di muka bumi ini.
Ya Allah, tabahkan hatiku. Semoga dosaku akan
turut terhapus dengan lahirnya anak dalam kandunganku ini ……………….Ketika saatnya
tiba, sahabat-sahabat kita yang tulus membawaku ke rumah sakit. Jerit si buyung
yang lahir memecah jagat raya….pekik tangisnya menghapus segala rasa sakitku.
AlhamduliLlah dia selamat. Dia tampan dan gagah sepertimu…..…dia rijal
sepertimu.Saat kutatap anak kita, hatiku tiba-tiba rawan. Sanggupkah aku
menjadi ibu yang baik ???Akupun berbisik padanya ," Wahai ananda,
janganlah kau ikuti sifat ibumu yang buruk. Milikilah sifat yang terpuji.
Engkau adalah harta yang paling berharga….." Kucium ia penuh kasih disaat
tangis pertamanya memecah bumi.Kunamai anak kita dengan nama yang pernah kau
sebut dulu.
Semoga Allah mengabulkan doa dalam nama yang indah itu. Suamiku,Satu langkah telah kutempuh. Beribu-ribu langkah lagi membentang di hadapanku. Badai gelombang yang garang harus kuhadapi. ombak dan duri yang terserak sepanjang perjalanan harus kulewati. Angin puting beliung pun harus kulampaui. Berat memang. Apalagi kuharus melangkah tanpamu. Namun kuyakin Allah senantiasa melindungiku.
Semoga Allah mengabulkan doa dalam nama yang indah itu. Suamiku,Satu langkah telah kutempuh. Beribu-ribu langkah lagi membentang di hadapanku. Badai gelombang yang garang harus kuhadapi. ombak dan duri yang terserak sepanjang perjalanan harus kulewati. Angin puting beliung pun harus kulampaui. Berat memang. Apalagi kuharus melangkah tanpamu. Namun kuyakin Allah senantiasa melindungiku.
Aku tahu cinta dan nafas perjuanganmu
senantiasa mengisi hatiku. Ada rasa bangga mengenang dirimu.Dengan ‘izzah inilah
kan kubesarkan buah hati kita.Kekasihku, Satu lagi janji harus kupenuhi. Aku
ingin menghantarkan anak kita agar dapat menyusulmu. Kuingin ia pun sampai ke
gerbang kecintaan-Nya. Aku akan tetap melangkah. Selangkah demi selangkah aku
menapak. Satu langkah lagi. Ya satu langkah lagi!
( Bumi Allah yang jauh di seberang. Mengenang
gugurnya seorang sahabat,
sepuluh tahun silam.Akhi, bagaimana rasanya berjumpa Allah ?
Salam rindu dari sini. )
sepuluh tahun silam.Akhi, bagaimana rasanya berjumpa Allah ?
Salam rindu dari sini. )
ABOUTME
Hi all. Saya Chandra Ardilla Putra. Terimakasih, telah membaca artikel mengenai SELAMAT JALAN YA ABI (Sebuah kisah nyata). Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda. Mohon untuk memberikan 1+ pada Google+, 1 Like pada Facebook, dan 1 Follow pada Twitter. Jika ada pertanyaan atau kritik dan saran silahkan tulis pada kotak komentar yang sudah disediakan.
0 komentar:
Posting Komentar